KAMI CINTA POLISI, TNI KAMI CINTA
bentrok Institusi negara, TNI dan POLRI di Kepulauan Batam. Bentrok antara TNI dan POLRI sudah kesekian kali terjadi. Banyak kalangan yang menyayangkan peristiwa ini. Harusnya kedua alat negara ini saling mendukung menjaga keamanan dan ketertiban di negara ini, justru keributan dan saling serang dipertontonkan di depan masyarakat di daerah yang berdekatan dengan negara Singapura itu
TNI dan POLRI
Kalau ditengok kebelakang saat kepemimpinan Presiden Soeharto, tatkala TNI dan Polri masih di bawah satu Komando, keakraban dan persaudaraan terlihat dalam segala kegiatanyang melibatkan TNI dan POLRI. Hampir tidak pernah terdengar adanya bentrok
atau saling serang seperti saat sekarang. Saat masyarakat disibukkan dengan kenaikkan harga BBM dan makin banyaknya demo menolak kenaikkan harga BBM yang butuh pengamanan dari aparat agar tidak berujung anarkis, di kepulauan Batam masyarakat disungguhi tontonan bentrok antara Kesatuan Yonif 134 Raider dengan Kesatuan Brimob Polri di Batam. Akibat Bentrok ini diberitakan 1 orang Prajurit TNI Praka JK Marpaung tewas dengan luka tembak di dada
Entah apa yang menjadi penyebab insiden bentrok antara TNI dan Polri di Batam, menurut berita yang ditulis bentrok ini berawal dari saling lirik saat mengisi BBM antara seorang anggota TNI dengan 2 orang anggota Brmob, dari saling lirik itulah terjadi cek cok mulut antara keduanya. Merasa tidak senang, seorang tentara memanggil rekan-rekannya sebanyak 30 orang untuk menyerang Markas Brimob. Akibat penyerangan tersebut, dua ruangan dihancurkan oleh anggota tentara, salah satunya poliklinik.Serangan terhadap Markas Brimob terhenti ketika Danrem Riau Brigadir Jendral TNI Eko Mardiyono melerai dan memerintahkan kepada anggota TNI kembali masuk ke Markas.
Jiwa muda yang meledak-ledak dan semangat tinggi seharusnya dapat disalurkan kearah yang positif apalagi TNI dan POLRI pasti dapat mengarahkan kepada anggotanya kepada program pelatihan yang sesuai untuk menyalurkan semangat tersebut. Ada baiknya para pucuk pimpinan TNI dan Polri duduk bersama mencari solusi yang arif dan saling menghargai antara kesatuan TNI dan Polri, dan bukan hanya ishlah semata yang sering dilakukan jika telah terjadi bentrok antar dua Institusi ini. Keakraban dan kedamaian kembali tercipta antara anggota TNI dan Polri seperti masa pimpinan Presiden Soeharto. Solusi masalah ini perlu dipikirkan bersama agar dilapangan tidak terjadi kecemburuan antara anggota TNI dan Polri. Masyarakat pada umumnya berharap bentrok antara TNI dan Polri di Batam ini menjadi bentrok yang terakhir sehingga tidak ada lagi jatuh korban jiwa yang sia-sia dari kedua belah pihak, jangan lagi ada peluru yang keluar dari senjata-senjata yang anggarannya berasal dari pajak masyarakat. Kami ingin melihat antara TNI dan Polri kembali rukun dan saling menghargai karena Kami Cinta Polri dan TNI Kami Cinta.
bentrok Institusi negara, TNI dan POLRI di Kepulauan Batam. Bentrok antara TNI dan POLRI sudah kesekian kali terjadi. Banyak kalangan yang menyayangkan peristiwa ini. Harusnya kedua alat negara ini saling mendukung menjaga keamanan dan ketertiban di negara ini, justru keributan dan saling serang dipertontonkan di depan masyarakat di daerah yang berdekatan dengan negara Singapura itu

TNI dan POLRI
Kalau ditengok kebelakang saat kepemimpinan Presiden Soeharto, tatkala TNI dan Polri masih di bawah satu Komando, keakraban dan persaudaraan terlihat dalam segala kegiatanyang melibatkan TNI dan POLRI. Hampir tidak pernah terdengar adanya bentrok
atau saling serang seperti saat sekarang. Saat masyarakat disibukkan dengan kenaikkan harga BBM dan makin banyaknya demo menolak kenaikkan harga BBM yang butuh pengamanan dari aparat agar tidak berujung anarkis, di kepulauan Batam masyarakat disungguhi tontonan bentrok antara Kesatuan Yonif 134 Raider dengan Kesatuan Brimob Polri di Batam. Akibat Bentrok ini diberitakan 1 orang Prajurit TNI Praka JK Marpaung tewas dengan luka tembak di dada
atau saling serang seperti saat sekarang. Saat masyarakat disibukkan dengan kenaikkan harga BBM dan makin banyaknya demo menolak kenaikkan harga BBM yang butuh pengamanan dari aparat agar tidak berujung anarkis, di kepulauan Batam masyarakat disungguhi tontonan bentrok antara Kesatuan Yonif 134 Raider dengan Kesatuan Brimob Polri di Batam. Akibat Bentrok ini diberitakan 1 orang Prajurit TNI Praka JK Marpaung tewas dengan luka tembak di dada
Entah apa yang menjadi penyebab insiden bentrok antara TNI dan Polri di Batam, menurut berita yang ditulis bentrok ini berawal dari saling lirik saat mengisi BBM antara seorang anggota TNI dengan 2 orang anggota Brmob, dari saling lirik itulah terjadi cek cok mulut antara keduanya. Merasa tidak senang, seorang tentara memanggil rekan-rekannya sebanyak 30 orang untuk menyerang Markas Brimob. Akibat penyerangan tersebut, dua ruangan dihancurkan oleh anggota tentara, salah satunya poliklinik.Serangan terhadap Markas Brimob terhenti ketika Danrem Riau Brigadir Jendral TNI Eko Mardiyono melerai dan memerintahkan kepada anggota TNI kembali masuk ke Markas.
Jiwa muda yang meledak-ledak dan semangat tinggi seharusnya dapat disalurkan kearah yang positif apalagi TNI dan POLRI pasti dapat mengarahkan kepada anggotanya kepada program pelatihan yang sesuai untuk menyalurkan semangat tersebut. Ada baiknya para pucuk pimpinan TNI dan Polri duduk bersama mencari solusi yang arif dan saling menghargai antara kesatuan TNI dan Polri, dan bukan hanya ishlah semata yang sering dilakukan jika telah terjadi bentrok antar dua Institusi ini. Keakraban dan kedamaian kembali tercipta antara anggota TNI dan Polri seperti masa pimpinan Presiden Soeharto. Solusi masalah ini perlu dipikirkan bersama agar dilapangan tidak terjadi kecemburuan antara anggota TNI dan Polri. Masyarakat pada umumnya berharap bentrok antara TNI dan Polri di Batam ini menjadi bentrok yang terakhir sehingga tidak ada lagi jatuh korban jiwa yang sia-sia dari kedua belah pihak, jangan lagi ada peluru yang keluar dari senjata-senjata yang anggarannya berasal dari pajak masyarakat. Kami ingin melihat antara TNI dan Polri kembali rukun dan saling menghargai karena Kami Cinta Polri dan TNI Kami Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar